Saturday, May 12, 2007

Bayi itu sudah pandai...




Hari ini ALma keliatan nggak semangat. Ini terlihat dari gerakannya, responnya, tatapan matanya. Sejak kemarin mata sebelah kiri Alma agak merah. Dia sering sekali menggosok-gosok wajahnya di kala tidur. Seperti orang mengigau. Kalo mengigau kan berbicara, nah Alma biasanya menggaruk-garuk wajahnya. Ketika tidur suhu tubuh bayi akan naik, salah satu alasan mengapa sebagian bayi tidur sambil menggaruk-garuk adalah karena rasa panas di bagian wajah dan kepala. Akibatnya sering ada luka-luka kecil. Sesekali jari jemarinya yang mungil itu mengenai bagian mata. Akibatnya matanya ter-iritasi. (Atau bisa juga karena debu. )

Seperti biasa Alma bangun jam 10 pagi. Aku bersihkan wajahnya dengan air hangat. Lalu aku ganti bajunya sambil mengoleskan pelembab kulit-vaseline yang kuperoleh dari Dokter Kobayashi. Aku juga memberikan massage ringan ke seluruh tubuh dan kening Alma. Biasanya setiap bangun tidur Alma akan tersenyum lebar, tapi sejak pagi ini Alma tidak banyak tersenyum. Hmm...itu pertanda kalau dia kurang enak badan.
Setelah kuganti bajunya, Alma kugendong dan kubawa ke ruang tv. Untuk ganti suasana hatinya. Di sini pun Alma nggak terlalu semangat bermain. Dia malah marah-marah. Memukul-mukul mainan yang kuberi, lalu menggeser-geser tubuhnya yang kuletakkan di kursi malas ke bawah atau ke atas. Ketika akan kutelungkupkan, dia pun marah-marah. Aku segera mengendongnya, memeluknya, bernyanyi untuk menenangkannya.

Nafsu makannya pun tidak terlalu tampak. Setiap satu suap kusendokkan makanan ke mulutnya, dia langsung memasukkan tangannya. Seperti hendak menolak suapan berikutnya. Melihat hal ini aku terus terang merasa amazing. Bayi ternyata memiliki respon tersendiri untuk menolak.

Hari ini aku sudah membulatkan tekad untuk menyelesaikan setrikaan. Kebetulan jumlah baju yang menumpuk tinggal sedikit lagi. Dan itu pun hanya baju-baju ALma. Aku pindahkan Alma dan pernak-pernik mainan, kasur,kursi malasnya ke ruang serba guna di apartemen kami. Di ruang ini ada baby bed, seperangkat komputer dan printer, meja setrika, juga rak buku. Di ruangan ini aku dan suami sering berjamaah. Makanya kami sebut ruang serba guna.
Sambil menyetrika Alma yang telah duduk di kursi malasnya ku dekatkankan ke jendela yang membatasi ruangan ini dengan branda luar. Di situ ada sinar matahari sore yang menyengat masuk tetapi tidak panas. Udara hari ini bagus, tetapi sedikit dingin.Dengan mendekatkan Alma kepada udara luar akan membantu pembentukan kekuatan dalam tubuhnya. Sedangkan cahaya matahari sebisa mungkin tidak langsung dikenakan kepada bagian tubuhnya. Menurut dunia kedokteran Jepang saat ini, kebiasaan dan kepercayaan bahwa memandikan bayi dengan cahaya matahari akan memenuhi kebutuhan bayi akan vit D sudah dianggap tidak layak lagi. Mengapa? ,karena cahaya matahari zaman sekarang sudah tidak seaman dulu lagi. Terutama dengan adanya kenaikan panas bumi yang mengakibatkan lapisan ozon telah mulai robek. Adalah berbahaya memandikan bayi zaman sekarang dengan cahaya matahari yang tidak lagi sepenuhnya terhalangi oleh lapisan ozon. Sebagai gantinya pemenuhan vit D dapat diperoleh melalui makanan.

Alma sangat kooperatif. Dia sangat menikmati udara luar yang sesekali terasa dingin olehku. Hanya 20 menit Alma bertahan dengan kondisi baru itu, dan dia mulai merasa bosan lagi.
Yang menarik bagiku selama ini adalah, rasa bosan yang dialami bayi bisa langsung dialihkan dengan suara ibunya atau anggota keluarga yang lain.Misalnya aku bernyanyi, atau mengajaknya bicara sambil menatap matanya dalam-dalam. Maka dia akan senang. Ketika aku mengeluarkan suara, maka Alma akan segera menyahut. Akhirnya terjadilah percakapan antara aku dan bayiku. Suara yang dikeluarkan ALma disebut 'Nango' dalam bahasa Jepang. Yakni bunyi-bunyi seperti 'Aaaaaa', mengoceh tanpa suku kata, bernada panjang dan terkadang melengking. Itu pertanda dia senang. Apabila sang ibu atau ayah mencoba menyesuasaikan diri dengan ikut bernada yang sama, maka bayi akan senang sekali. Dia akan mengerti bahwa di depannya ada lawan bicara.
Bayi terlahir sudah lengkap dengan kepandaiannya. Maka tugas orang tualah yang mengaktifkan, mengarahkannya, melatihnya dengan cara memberi respon yang cukup banyak. Dengan cara berinteraksi seperti menyentuh tubuhnya, bernyanyi, mengajaknya berbicara,akan membuat orang tua bisa banyak belajar kapan bayi itu senang, kapan bayi itu tidak senang.

***Ketika tulisan ini selesai, Alma telah tertidur di belakang ku. Masih banyak misteri kepandaian yang akan kau ajarkan pada kami Nak....

No comments: