Sunday, September 24, 2006

Oishii...........


Catatan hati di malam Ramadhan, untukmu yang tersayang.

"Oishii...." terucap dari bibirnya diiringi senyum puas.
"Hontou ni?" kubertanya balik takut-takut salah dengar.
"Oishii...." kata yang diulangnya tidak berubah.
Dan dilahapnya masakan buatanku penuh semangat.
Kuhadiahkan untuknya belaian kasih sebagai tanda syukur.

Itu kata-kata yang selalu membuatku 'layu' dan 'terharu biru'.
Aku menyukai kata itu, apalagi keluar dari bibir kekasih tercinta.
Dalam kamus penilaian masakan yang dirasakan oleh lidahnya, hanya ada 2 kata.
1. Enak
2. Oishii...artinya 'enak banget'.

Istri mana yang tidak bahagia 'pabila dipuji dengan tulus.
Tapi suamiku beda...dia tidak pernah mengatakan 'nggak enak'.
Tidak pernah dia membawa pulang 'bento bako' (bekel makanan) dengan sisa.
Tidak pernah dia keluhkan walau kadang aku yang tersadar kalo masakan-nya basi!!.
Tidak pernah meminta masakan khusus.
Selalu menghabiskan semua yang kubuat.
Dan selama ini hanya ada 2 penghargaan untukku . 'Enak dan Oishii'.

Kata 'enak dan oishii' bermakna sama.
Tapi bila kupandangi kerlip matanya yang berbinar, senyumnya yang tersungging...
Maka itu tandanya 'oishii'.

"Jazakumullah khoir ya kang...."
Itsumo arigatou......

Friday, September 15, 2006

Air mata Rasulullah Saw


Dear my bestfiend...
Mungkin udah pernah baca postinganku kali ini...
Tapi aku sengaja postingin, karena membuatku terharu...(daripada crita tentang diriku yah (:))
Silahkan dibaca..diresapi...

#Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yangberseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidakmengizinkannya masuk,"Maafkanlah, ayahku sedang demam",kata Fatimahyang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali iniaku melihatnya," tutur Fatimah lembut.

Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya ituhendak dikenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatansementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatulmaut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya.

Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya. Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap diatas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.

"Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?",tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. "Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu, "kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega,matanya asih penuh kecemasan. "Engkau tidak senang mendengar khabar ini?", tanya Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: "Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada didalamnya," kata Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuhRasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril,betapa sakit sakaratul maut ini." Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang disampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.

Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku." Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu,Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku" *peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu."

Diluar pintu tangis mulai terdengar bersahutan,sahabat saling perpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii,ummatii, ummatiii? " - "Umatku, umatku,umatku"Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu.

Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim'alaihi Betapacintanya Rasulullah kepada kita. #


#Semoga akupun kelak tergolong ke dalam ummat yang akan disambut oleh Allah swt dengan penuh kasih #

Monday, September 11, 2006

10 Tahun lalu dan sekarang

Banyak yang kusyukuri dengan kehidupanku yang sekarang
Contoh:
1. Kalo 10 tahun yang lalu, aku sibuk mengusir rasa sepi
Kalo sekarang, aku sudah bersuami..(ehem)
2. Kalo 10 tahun yang lalu, aku sibuk menghidupi diriku sendiri
Kalo sekarang, dibawah lindungan suami..(menerima gaji suami..hehehe)
3. Kalo 10 tahun yang lalu, aku lebih banyak makan diluar rumah
Kalo sekarang, lebih banyak browsing resep masakan
4. Kalo 10 tahun yang lalu, aku nonton tv ampe ngakak2 sendirian (ups!!)
Kalo sekarang, ada suami yang jadi saingan
5. Kalo 10 tahun yang lalu, jemariku hanya melenggang
Kalo sekarang, selalu digenggam...(aaah...tenang)
6. Kalo 10 tahun yang lalu, sibuk dengan keduniawiaan
Kalo sekarang, banyak waktu menggali ilmu untuk bekal jadi istri shaleha
7. Kalo 10 tahun yang lalu, selalu keluar kocek untuk beli hamburger, pizza dll
Kalo sekarang, oven microwave jadi andalan bikin my own pizza...(lezzaat loh)
8. Kalo 10 tahun lalu dipanggil 'novi' aja
Kalo sekarang tersipu-sipu dipanggil Nyonya Diky...(suit..suit)...
9. Kalo 10 tahun lalu weekend manyun melulu
Kalo sekarang selalu date sama si dia....

10. Kalo 10 tahun lalu sholat kebanyakan sendirian
Kalo sekarang ada yang mengimami
11. Kalo 10 tahun lalu lingkarang ibadah masih setengahnya
Kalo sekarang insya Allah sudah bulat

Menikah memang menyempurnakan ibadah.......
Pokoke bahagia deh.......(kerling*kerling*)....
Apalagi bakal ada bonus...'calon prince/princess'

Semoga sahabat-sahabat yang masih seperti diriku 10 tahun yang lalu bisa ketularan indahnya kehidupanku yang sekarang ya....

Friday, September 08, 2006

Angka '23 & 32'


*Catatan hati*

Dua-duanya mengandung angka 2 dan 3.
Sebuah kebetulan???.........

Angka 23...usiaku pertama kali menginjakkan kaki di negara matahari terbit ini.
Datang ke Jepang untuk belajar hidup mandiri...
Ber-8 dengan teman-teman lain, terdampar di highway antah berantah.
Saat itu yang terbayang-bayang adalah rasa dingin...
Seluruh pemandangan hanya bertuliskan huruf-huruf China
Padahal kami jelas berada di Jepang!

Angka 23...tinggal landas untuk belajar mandiri
Mengayuh sepeda ke sekolah bahasa jepang di pagi hari
Mengayuh kembali ke pabrik sushi...sumber penghasilanku pertama kali
hingga kembali ke rumah di tengah malam

Angka 23...gaji pertamaku di curi!!!...

Karena kecerobohanku juga sih..naruh uang diloker baju
'Orang Jepang juga manusia, yang hijau kalo liat Yen'...kata Ema-san, rekan kerjaku
Gimana nih untuk kehidupan 1 bulan ke depan...
Tidak mungkin nelepon ke mama papa di tanah air
Karena sudah janji: 'apa pun yang terjadi, aku harus siap hidup di negri orang'
Ternyata, Allah swt tidak pernah tidur.....
Lewat tangan kepala sekolahku, akhirnya beras-sayur mayur dan sedikit uang mengalir....
Alhamdulillah hirabbil 'alamin

Dari angka 23 tiba-tiba aku disulap menjadi wanita dewasa
Menghidupi diri sendiri
Mulai dari belanja harian hingga uang sekolah
Aku tidak pernah mengalirkan air mata dengan capeknya hidup di perantauan
Seperti teman-teman seangkatan yang terus berkeluh kesah
'Ngapain sih jadi romusha di negeri orang!'
Karena aku sudah berjanji: 'harus siap menghadapi apapun yang terjadi'

Hidupku tidak pernah membosankan
Aku bekerja sebagai 'pandai roti', tukang sushi, mendekorasi kue tart yang tidak halal untuk dicicipi
Di lain waktu aku sibuk menerangkan keindahan alam Jepang kepada turis-turis dari tanah pertiwi
Ada kalanya aku sibuk membuka-tutup kamus untuk menterjemahkan banyak tulisan
Aku pun berinteaksi dengan para murid, karena aku juga pernah mengajar, menjadi asisten dosen
Semuanya penuh makna

Dengan kehidupan inilah aku bisa merasakan kesulitan orang tua selama ini
Menghidupi diriku dan saudara-saudaraku
Trima kasih yaa papa, yaa mama

Tak terasa 7 tahun aku bergulat dengan kehidupan di sini
Menambah ilmu, mengais rejeki untuk penghidupanku
Kaki jadi badan, badan sudah jadi kaki
Jungkir balik agar bisa tetap berdiri
Selama itu Allah swt tidak pernah meninggalkanku
Diberinya aku rejeki yang tiada putus
Diberinya aku kemudahan dalam menempuh hidup

Dari keping-keping Yen yang harus dihemat tiap bulan
Tiba-tiba mengalir deras ratusan ribu yen tiap bulan
Akhirnya beasiswa pun mampi kepada diriku
Si roda 2 berganti dengan roda 4 bermesin
OO..gini toh rasanya jadi orang kaya
Adik, emak ku undang mengunjungi negeri sakura ini..
Untuk berbagi kebahagiaan
Tapi akhirnya tidak jelas berapa nominal yang tertinggal di tabungan
(hehhe...salah sendiri)

Ditengah kebahagiaan yang tiada tara
Tetap ada rasa hampa
Di sini tiada pernah kudengar dengung adzan
Selalu rindu ingin mendengar kajian Al-Quran
Selalu ingin ikut majelis taklim
Berharap pura hindu berubah jadi kubah mesjid
Ya Allah swt..jangan pernah biarkan aku lebur

Akhirnya diusia 30 kutinggalkan Jepang yang telah mendewasakanku
Aku ingin menutup dulu kehidupanku yang hampa itu
Allah swt mendengar doaku
Namun Allah swt tetap memperjalankan kehidupanku di rel yang sudah tentu
Tahun 2004 april sekembalinya ke tanah air aku bekerja untuk kantor JICA-Indonesia
Sebuah kantor yang berfungsi sebagai 'duta perantara' antara pemerintah Indonesia dan Jepang


Kemudian pada usia 32 ini
Tidak kusangka bahwa Allah swt akan mengembalikan aku ke Jepang lagi
Kali ini bersama kekasih hati
Di usia 32 ini...bertambah lagi kebahagiaanku
Suami tercinta dan calon jundi yang ada dirahimku

Ya Allah swt

Tiada pernah tersia-sia kehidupan yang kau berikan kepadaku
Terlalu mewah ya Allah......


Full Course-Date...


Sebagai suami yang baik, kang Diky selalu berusaha meluangkan waktu untukku setiap hari minggu. Karena di hari-hari lainnya dia disibukkan dengan kegiatan kampus. Mulai sekitar bulan July lalu kami asyiik ngubek-ngubek 'Free Market' di kotaku. 'Free Market' itu semacam bazar murah. Dijual berbagai jenis pakaian, celana panjang, pernak-pernik penghias badan, peralatan dapur, piring-piring, hingga jenis kebutuhan sehari-hari untuk anak-anak. Bahkan ada juga peralatan untuk yang hobi mancing, gantungan kunci yang unik-unik, macem-macem deh. Awal-awalnya kami rajin berburu kebutuhan dapur (hehehe...untuk ibu RT nih). Maklumlah, barang-barang yang dijual di bazar murah ini emang murah banget (bisa pake keping-keping yen..). Selain itu kualitas barang yang dijual juga bagus (kalo ditoko bisa mikir 100 x belinya..hihi sedikit hiperbolik). Thus, orang Jepang itu apik banget kalo pake barang. Jadi nggak berasa rugi kalo beli barang second or third-hand...Setelah 'kebutuhan dapur' agak menggunung di dalam apartemen untuk dikirim ke tanah air, kami sekarang pindah mood nyari barang-barang yang berhubungan ama 'baby'. Nemu lumayan banyak deh mainan anak yang bagus buat ngelatih 'brain' nya. Apalagi harganya..ya itu cuma keping-keping.....


Kang Diky juga romantis banget. Suka ngajak aku lunch di restoran favorite kami. Restoran 'tabehodai'--makan sepuasnya. Akibatnya perut my beloving husband udah saingan ama aku yang lagi hamil...hihiihii. Teman-teman sekampusnya sering nyindir ' shiawase butori desu ne'---'kegendutan karena bahagianya pernikahan'. Kalo dinner biasanya makan di restoran dalam mall. Jenis makanannya 'washoku'--masakan Jepang. Tempura udang ditungkupin diatas nasi, diberi saus khusus--ini kesukaan kami. Dilengkapi dengan 'miso-shiru' (sup dengan rasa lidah orang Jepang). Setelah belanja, lunch and dinner di luar, pulang ke rumah tinggal molor...heheheh........Shiawase!!!! (hayoo tebak apa itu shiawase???--jawabannya ada di dalam crita ini loh).
Tapi nggak sering-sering loh 'full course date' gini...sesekali aja buat nyenengin hati, meningkatkan keharmonisan payung rumah tangga...heheehhe. Kalo sering-sering ntar bisa menipiskan dompet rumah tangga.....(kling*kling*).

Hayoo sahabat bagi crita date nya dong....

Thursday, September 07, 2006

Menyambut Bulan Baik.........



Selamat siang para sahabat.........
Apa kabar?


Assalamu’alaikum wr wb

Saudari-saudariku yang dirahmati Allah..
Ada kabar gembira nih.. mau denger ga?

Sebentar lagi..
insya Allah, 18 hari lagi..
akan datang bulan suci , bulan mulia, bulan berlimpah rahmat, bonus pahala..
insya Allah, tanggal 24 September 2006 besok adalah bertepatan dengan 1 Ramadhan 1427 H

Subhanallah..
Sudah tidak lama lagi..
Seneng banget yah..

Teringat khutbah Rasulullah berikut..

“Wahai sekalian manusia, bulan yang besar lagi penuh barokah telah menaungi kalian: bulan Ramadhan.
Bulan yang di dalamnya ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Bulan yang Allah jadikan puasanya sebagai kewajiban, dan qiyam di malam harinya sebagai tathowwu’ (amalan sunnah). Siapa yang bertaqorrub (mendekatkan diri kepada Allah) di dalam bulan Ramadhan dengan satu bentuk kebaikan, maka samalah dengan orang yang mengerjakan satu fardhu (kewajiban) di bulan lainnya.
Dan siapa yang mengerjakan satu fardhu di bulan Ramadhan, maka samalah dengan orang yang mengerjakan tujuh puluh fardhu di bulan lainnya.”


(kiriman dari sahabat baru- Dik Diana di Jakarta)


Hayooo.. buat :

* Semua yang akan menjalani indah dan nikmatnya berpuasa di Bulan Ramadhan, dari sekarang latihan dengan melaksanakan saum sunat...(biar nggak kaget ntar).
* Ibu-ibu RT (seperti diriku...ehem) udah siap-siap bikin daftar menu berpuasa untuk keluarga tercinta.

Eit tapi ntar dulu.......aku mau bagi pengalaman pribadi menjelang ramadhan di tanah air tahun 2005 lalu. Siapa tau ada yang mau ngikutin.

Aku pernah membaca artikel tentang tindakan meminta maaf kepada seluruh tetangga dekat sebelum memasuki bulan Ramadhan. Hal ini adalah dianjurkan oleh Rasullullah saw, dengan harapan apabila usia kita tidak sampai di akhir Ramadhan kita akan menjadi manusia yang khusnul khotimah (akhir hayat yang baik!).

Kemudian aku berdiskusi dengan kedua orangtuaku untuk menyelenggarakan pengajian sambil mengundang kaum fakir-miskin dan anak yatim piatu di sekitar rumah orangtuaku di Bandung.
Kusisihkan dana untuk menyiapkan kantong makanan berisi beras-minyak makan-indomie-dll . Tak lupa kusiapkan sedikit bekal uang ke dalam amplop sesuai dengan jumlah saudara yang diundang.

Hari H telah tiba. Dengan berbekal nawaitu Lillahi Ta'ala seluruh keluargaku menyambut saudara-saudari, anak-anak yatim piatu yang tidak pernah kami kenali sebelumnya. Kami-diwakili ayahanda tercinta-mengucapkan Basmallah dan menyampaikan maksud pengajian ini, yakni meminta maaf kepada seluruh saudara-saudara yang hadir.

Banyak sekali tausiyah (nasehat) yang diberikan oleh Ustad Aceng Bustamin (ustad 'private' keluargaku) sehubungan dengan kegiatan ini. Ustad berkata (yang membuat air mataku mengalir) bahwa, 'apa yang sedang keluargaku kerjakan ini adalah perbuatan yang dicintai Rasulullah saw'. Karena Rasulullah saw selalu prihatin dengan kondisi tetangganya , selalu menyegerakan meminta maaf kepada siapapun yang beliau kenal dan tidak kenal sebelum Ramadhan. Subhanallah.........semoga apa-apa yang kami kerjakan itu bukanlah riya, tetapi hanya karena mengharap Ridha Allah swt, dan mensyukuri nikmatnya yang tiada tara selama ini dengan berbagi kasih kepada semua tetangga yang kurang mampu.

Kali ini Ramadhan pun akan tiba..aku selalu teringat pengalaman pertamaku itu dalam usiaku yang sudah beranjak 31 tahun. Begitu banyak kasih sayang Allah swt yang telah kunikmati selama ini, tapi masih begitu sedikit upaya ku berbagi kasih dengan sesama. Semoga usahaku yang pertama itu bukan menjadi yang terakhir...........

Wahai sahabatku,
Marilah kita berlomba-lomba menjadi ummat Allah swt yang mencintai sesama manusia yang kekurangan. Semoga kita semua kelak bertemu dengan Allah swt dalam keadaan Khusnul Khotimah.


Mohon maaf lahir batin dari kami
Aku dan kang Diky-suamiku tercinta

Tuesday, September 05, 2006

Seluruh Jepang Terguncang!!!


6 September 2006. Jam 08.27.

Waktu di atas menjadi sejarah baru bagi seluruh masyarakat Jepang. Telah lahir seorang anak laki-laki seberat 2558 gr dan panjang 46,8 cm. Anak laki-laki ini telah menjadi pusat perhatian seluruh masyarakat Jepang---mungkin seluruh dunia---sejak 10 bulan yang lalu. Karena dia diharapkan lahir berkelamin laki-laki, dan kelak bisa menjadi penerus garis keturunan Kaisar di Negeri Matahari Terbit ini.

Ternyata benar!!. Semua media televisi sejak pagi ini tidak pernah berhenti berdebar-debar menyebarkan brita kelahiran sang raja masa depan. Selama kurang lebih 54 menit sejak jam 8 pagi, para announcer tv hanya membahas hal-hal yang berhubungan dengan kelahiran sang bayi.

Prince baru yang terlahir ditengah harapan besar seluruh lapisan masyarakat Jepang ini, adalah cucu ke 4 di keluarga 'Tenno Heika AKIHITO' (His Imperial Majesty Akihito)*. 3 cucu sebelumnya adalah perempuan.

Perdebatan mengenai garis keturunan penerus tahta kerajaan telah menyembul di kalangan kerajaan dan politik Jepang sejak tahun lalu. Ini dikarenakan, banyak sekali pihak-pihak yang sibuk menghalangi kemungkinan munculnya calon Ratu (dari salah satu cucu perempuan Kaisar Akihito) di masa depan, apabila tidak ada kelahiran anak laki-laki di keluarga Kaisar sekarang.

Banyak sekali persiapan untuk menyambut kelahiran sang bayi ini, apalagi ternyata dia seorang anak laki-laki. Di berbagai tempat telah menyiapkan poster-poster bertuliskan 'selamat'. Biasanya beberapa hari ke depan seluruh media tv akan 'panas dingin' memutar ulang tayangan kehadiran sang buah hati dari pasangan Prince Akishi Nomiya (putra kedua Kaisar Akihito) dan Princess Kiko. Maka akan banyak pula laporan pendapat berbagai lapisan masyarakat tentang kehadiran calon raja baru ini. Tidak sedikit akan ada intermezzo ringan tentang siapa-siapa yang lahir di hari yang sama dengan calon raja baru ini. Calon-calon ibu hamil pun akan membanjiri toko peralatan bayi. Mungkin juga akan ada banyak sale di mall-mall besar. Belum lagi yang akan mengantarkan langsung buket bunga ke depan kediamanan Kaisar. Bahkan diprediksi ekonomi Jepang akan bergejolak hebat karena kegembiraan yang tiada terkira.

Kota Sapporo pun dihujani kebahagiaan langsung. Karena saat ini Kaisar dan Permaisuri sedang mengadakan lawatan tugas di Sapporo. Sejak pagi hingga sekarang terus ditampilkan wajah kedua kakek nenek yang tengah berbahagia ini. Penyiar tv berkomentar: 'Betapa bahagianya gurat wajah Kaisar dan Permaisuri' setelah mendapat laporan kelahiran sang cucu.

Sejak Princess Kiko dinyatakan hamil, PM-Jepang Koizumi sangat berbahagia. Bahkan ia menganjurkan agar seluruh wanita Jepang yang dilanda krisis 'hamil' , untuk tidak ragu memiliki banyak anak. Jepang sejak beberapa tahun lalu memang telah mengalami krisis kekurangan generasi baru. Sudah banyak sekali sekolah-sekolah yang ditutup karena kekurangan jumlah anak kecil yang seharusnya bersekolah. Tidak sedikit rumah sakit bersalin yang tutup karena tidak ada ibu hamil yang lalu lalang cek USG. Untuk meng-upgrade jumlah kelahiran di Jepang, banyak sekali program-program bantuan pemerintah untuk men-support calon-calon ibu hamil. Ironisnya, di Indonesia begitu banyak anak kecil yang busung lapar, banyak sekali orang tua berekonomi lemah sulit menyekolahkan anak-anaknya.

Kehamilan Putri Kiko kali ini selain mendapat doa dari seluruh masyarakat Jepang, juga mendapat 'tekanan' tersendiri dari kalangan politik. Tak lain dengan harapan agar yang terlahir kali ini adalah laki-laki. Kalangan kekaisaran pasti sudah bisa bernafas lega pagi ini.

Yang membuat saya terkesan adalah, bahwa jenis kelamin sang anak benar-benar dijaga kerahasiaannya hingga hari ia terlahir ke dunia. Walaupun mungkin dikalangan tertentu, misalnya calon orang tua, dokter-dokter yang mengurusnya sudah tau sejak minggu ke 27 bahwa sang anak adalah laki-laki. Namun hal ini sangat kontras dengan kondisi dewasa ini, yang pada umumnya telah mengetahui jenis kelamin calon bayi sebelum lahir.

Sebegitu besarnya makna kehadiran anak ditengah-tengah sebuah keluarga. Apalagi ketika seorang anak lahir dari kalangan kerajaan .

Jepang tengah berbahagia!!!!

*Tenno Heika: http://www.bookrags.com/wiki/Emperor_of_Japan

Monday, September 04, 2006

Hari Selasa


Minasan, Ohayo......(ehem). Selamat pagi.

Sapporo sejak pagi sudah diguyur hujan. Di beberapa tempat sudah ku jumpai pemandangan dimulainya musim gugur. Sebatang pohon yang berdiri tegak di depan jendela kamarku pun, sudah mulai menggambarkan bahwa musim akan berganti. Dedaunannya mulai berubah warna. Dari 100% hijau menjadi oranye.

Tidurku begitu pulas pagi ini. Bangun untuk menyelesaikan subuh. Suasana hujan membuat hatiku tenang...selalu seperti ini. Aku ingin kembali tidur, tapi perutku laper....rrr...rrr..rrr.
Kupanaskan sup ayam. Kumasukkan nasi putih ke dalam kepulan sup ayam itu. Kukeluarkan perkedel kentang yang tadi malam kubuat dan masih bersisa 4 biji. Ku hidupkan tv. Sambil nonton brita paling pagi kuisi perut yang terasa dingin. 'Dear my baby, ibu makan nih. Nanti adek makan juga yaaa....'.

Setelah kenyang, aku memutuskan kembali tidur. Badanku terasa masih lelah. Jam 9 lewat 10 menit, mataku terbuka karena suara-suara. Oh iya! suamiku tengah bersiap-siap untuk ke kampus. Bergegas aku bangun, untuk menyiapkan bentou-kotak makan siangnya.

Setelah mengantarkan suami ke depan pintu rumah, aku terlelap lagi. Terbangun secara otomatis karena sudah waktunya dhuhur. Aku harus bangun. Sholat...sholat...(eh mandi dulu ...hihihi). Hari selasa siang ini aku harus ke JUSCO--supermarket terdekat untuk beli bahan makanan yang sudah habis. Kemudian, ada rencana ke sebuah toko HP untuk menutup pemakaian HP-ku.

Di setiap hari selasa ada 2 hal yang rutin kukerjakan. Yakni, menimba ilmu dan membagi ilmu.

Ba'da Dhuhur biasanya aku sudah berada di rumah salah seorang tetangga untuk mengajar Bahasa Jepang. Muridku berkebangsaan Arab. Jumlahnya 2 orang. Sebenarnya mereka berdua adalah guru kelas tajiwid yang diselenggarakan di kota ku. Tepatnya oleh kelompok pengajian wanita Indonesia. Tapi dari pertemuan-pertemuan itu berkembang keinginan mereka berdua untuk belajar Bahasa Jepang. Akhirnya aku bersedia transfer ilmu yang telah kukuasai sejak 10 tahun lalu. Sayang sekali sejak 2 minggu lalu, salah satu muridku pindah ke luar kota. Tinggal 1 orang. Tapi dia bilang tetap ingin belajar. Minggu ini masih aku liburkan....perlu diatur kembali jadwal belajar kami. Kebetulan kami berdua adalah ibu hamil, jadi perlu ada jadwal yang fleksibel...maklum ibu hamil kan banyak perubahan-perubahannya....(hehehe).

Satu hal lagi yang biasa ku kerjakan adalah mengikuti kelas tajwid online. Aku menyebutnya, kelas BBQ Online. B=Bina, B=Baca, Q= Al-Quran. Setiap hari selasa dan kamis, masing-masing dimulai dari jam 4 sore dan diakhiri ketika jarum jam menunjukkan angka 17.30 sore. Kelas ini di selenggarakan oleh divisi dakwah Fahima (perkumpulan muslimah se Jepang). Kelas ini menggunakan fasilitas Yahoo Messenger. Itu loh, chatting.........Semua peserta diundang ke ruang chat room, dengan menggunakan fasilitas voice-chat para siswa bisa menyerap ilmu tajwid dari sang guru. Dengan fasilitas ini pula setiap murid bisa mencoba membaca Al -Quran dan menerangkan hukum-hukum yang ada di setiap kalimat yang dibaca secara langsung. Fushigi na kurasu (kelas yang amazing).

Kini tiada lagi halangan untuk menimba ilmu dalam meningkatkan ukhuwah islamiyah kita sebagai muslim. Muslimah-muslimah se Jepang telah membuktikannya lewat program-program dari Rumah Fahima* yang telah berjalan selama 2 tahun.

Untuk bergabung ke Rumah Fahima dengan segala kekayaan programnya silahkan ke:
http://fahima.org/

Semoga catatan kecil dariku bermanfaat untuk semua sahabat pembaca.

Dewa, ittekuru ne (saya pergi dulu)

Seputar Kehamilan di Jepang

Dear all,

Di usiaku ke 32 ini, alhamdulillah aku mendapat amanah dari Allah swt, yakni bisa merasakan kehamilan yang pertama. Usia kehamilanku kini sudah berjalan 7 bulan. Rencana lahiran bulan 12, perkiraan tanggalnya adalah tanggal 15.

Sejak hamil di sini, yang terasa adalah jauh dari sanak saudara, terutama ibu, ibu mertua dan kakak perempuanku yang sudah berputri. Juga dari teman-teman semasa masih kerja di Jakarta, yang merupakan sarang ilmu dan informasi. Termasuk seputar kehamilan.

Kehamilanku kali ini dinikmati langsung oleh aku dan suami--berdua saja, dengan catatan dan janji bahwa kami akan bahu membahu dalam menghadapi kelahiran buah hati yang diidam-idamkan.

Berhubung kehamilan pertama, jelas aku khawatir. Seperti merasa di lingkungan yang baru, nggak tau mesti ngapain. Kalau ada ibu-kakak, mungkin udah diberi saran ini itu yaa...Mungkin akan dimasakin makanan yang enak-enak yaa....mungkin akan diperhatikan sedemikian rupa yaa....Nah kalo di sini (di Sapporo-Hokkaido Jepang), semuanya harus diusahakan sendiri.

Dalam pencarian pemecah kekhawatiran, aku tetap mengumpulkan informasi 'know how' kehamilan di kota tempat tinggalku. Akhirnya aku bisa collected info-info seperti dibawah ini:

1. Di kota ku ada fasilitas kelas maternity, yakni kelas untuk ibu hamil.

Kelas ini merupakan salah satu program dari divisi Insurance and Health per kelurahan (di sebut 'ku'). Siapa pun bisa ikut program ini--gratis pula. Infonya bisa diperoleh di setiap kelurahan.

Aku ikut kelas ini dibulan July. Pertemuannya sih cuma 4 kali, jadi 1 kali dalam seminggu. Di kelas yang aku ikuti, jumlah pesertanya kurang lebih 30 orang (ibu hamil!!!!..heheh). Usia kehamilannya macem-macem. Ada yang masih bulan ke 3, ada yang udah bulan genting...(hihih..nekad banget). Semuanya orang Jepang, cuma aku yang non-japanese. Langsung keliatan deh aku itu orang asing, soalnya begitu hari pertama masuk kelas ini cuma aku yang berjilbab...heheh....pokoknya lain sendiri deh. Kelas ini diselenggarakan pake bahasa jepang, tanpa penterjemah. Karena itu, ibu-ibu WNI dan teman-teman orang asing yang aku kenal ,yang hamil dan melahirkan di sini nggak ada yang ikutan kelas ini...Alhamdulillah bahasa Jepang sudah bukan kendala bagiku.

Terus...di kelas ini semua ibu hamil diajarin:
* perkembangan bayi dalam perut
* seputar gizi ibu hamil yang baik
* seputar masalah gigi selama kehamilan (kayak aku ada masalah ama gusi..berdarah mulu setiap gosok gigi).
* seputar persiapan melahirkan (rumah sakit, dll)
* latihan pernafasan
* latihan mandiin bayi (nggak beneran...cuma boneka seberat bayi baru lahir)
* dll

Ada buku pelajarannya. Jadi bisa dibaca di rumah. Ada denger crita dari ibu-ibu yang baru melahirkan...pada bawa bayinya yang baru usia 1 bulan...duuhhh...kiyut habis deh.

Ada 1 kali pertemuan yang dikhususkan untuk calon ayah. Jadi para suami ikut. Di kelas itu para suami belajar mandiin bayi, di pasang film betapa pentingnya men-support ibu hamil, nyobain jaket hamil (biar tau rasanya perut lagi hamil itu beratnya kayak apa...hehe), dan ada cek nafas (untuk perokok).

Kelak..bila aku dan rekan-rekan di kelas ini udah melewati proses melahirkan, maka kami akan diundang untuk reuni dan tukar pengalaman dengan ibu-ibu hamil berikutnya.

2. The child allowance grant.

Kalo pinjem istilah teman-teman di sini yang anak-anaknya lahir di Jepang, allowance ini disebut 'hadiah'. Setiap kelahiran anak di Jepang, maka akan diberi sumbangan (?) uang dari pemerintah Jepang sebesar 300 ribu yen lebih (kaliin 70 rupiah yaaa). Mulai bulan Oktober ini ada kenaikan jumlah hadiah, menjadi 350 ribu yen (26 jt rp). Nggak pandang bulu, siapa aja. Ini bagian dari proses setelah seorang anak lahir (termasuk yang meninggal di perut ibunya setelah usia 3 bulan kehamilan).

Program sumbangan or hadiah ini adalah bagian dari program Kokumin Kenko Hoken -KOKUHO (asuransi kesehatan masyarakat di Jepang). Jadi, bagi yang memiliki asuransi KOKUHO, otomatis akan mendapatkan hadiah 300 ribu yen ini. Tapi dengan catatan, di proses dengan jelas. Proses yang aku maksud adalah ngelapor ke kantor kelurahan tentang kelahiran anak kita. Ntar,ngisi formulir--termasuk nyantumin no rekening orang tua. Lah, kalo nggak jelas mau ditransfer kemana tuh uangnya....???

3. Free health check up untuk ibu hamil

Ini diselenggarakan sama dengan di tempat no 1. Tapi ini berlaku untuk ibu hamil yang tercatat tidak perlu bayar pajak. Misalnya, seperti suamiku. Dia berstatus mahasiswa asing, jadi bebas pajak penghasilan. Nah, aku-istrinya-bisa dapat cek USG gratis....kalo di rumah sakit biasa bayarnya sekitar 4000 yen (= 280,000 rupiah). Cek gratis ini nggak hanya cek kehamilan loh, juga cek gigi. Buat yang berminat boleh datang, dengan membawa bukti bebas pajak pribadi or suami.

4. Bayar uang bersalin murah.

Umumnya di Jepang biaya bersalin itu seputar 300 ribu yen (= 21 jt rp). Kalau ceasar lain lagi hitungannya..tapi nggak terlalu beda. Yang membedakanbesar kecilnya jumlah biaya bersalin adalah, biaya nginep di rumah sakit before and after bersalin.

Nah, buat calon orang tua yang bebas pajak penghasilan tadi (coba tengok lagi critaku no 3), bisa mengajukan permohonan keringanan biaya bersalin. Dengan permohonan ini, biaya bersalin bisa jadi hanya membayar minimal 50 ribu (3,5 jt rp). Paling mahal pun 100 ribu yen ( 7 jt rp). Sistem ini disebut 'JOSAN SEIDO'. Tapi rumah sakit bersalinnya ditentukan loh....di kotaku ada sekitar 4 rs bersalin yang ditunjuk oleh pemda setempat untuk menjalankan program ini.

Demikian sahabat critaku seputar kehamilan di sini...(bukan crita keseharian-ku selama hamil sih...tapi yang berhubungan dengan proses kehamilan dan melahirkan di sini).

Semoga bermanfaat buat teman yang tinggal di Jepang juga.

Sunday, September 03, 2006

Ohara Ryu-Aliran Ohara




Sudah sejak bulan Mei aku mulai belajar Ikebana pada Akiyama Sensei. Ikebana yang aku pelajari beraliran Ohara. Salah satu aliran tertua setelah aliran Ikebono yang sangat-sangat tradisional. Aliran Ohara lebih cenderung modern, dan dapat dinikmati dalam berbagai bentuk yang menarik.

Bentuk-bentuk ikebana dalam aliran ini diistilahkah '....Katachi'. Misalnya, Tateru Katachi (bentuk tegak/berdiri), Katamukeru Katachi (bentuk miring/condong), Hiraku Katachi (bentuk terbuka--seperti kedua belah tangan merentang menyatakan 'welcome'), Narabu katachi (bentuk berjejer), Mawaru katachi (bentuk berputar), dan masih banyak lagi.


Aku memilih ikut kelas Akiyama sensei ini karena:
1. Ada sertifikatnya...jadi kalo ntar balik ke Indonesia, aku bisa
gunakan sebagai 'selling point'. Juga apabila aku ada kesempatan
menambah ilmu dibidang ini bisa jadi acuan buat 'upgrade level'.
2. Pake sistem sks...setiap kali abis latihan sensei akan neken pake 'hankou-sejenis stempel' bertulisakan Akiyama. Kayak ngabsent gitu.
3. Ada kesempatan ikut pameran karya sendiri. Juga ada kesempatan ikutan ujian khusus dengan peserta dari aliran yang sama tapi dengan sensei yang berbeda.
4. Di kelasku nggak cuma orang Jepang loh...orang asing nya juga banyak...jadi asyiikk...

Eit..yang penting dari ke -4 alasan di atas adalah my hubby ngedukung 100% istrinya belajar bunga. Suamiku sering senang kalo pulang ke rumah ada pajangan bunga karya istrinya. Juga sering nemenin aku liat pameran2 ikebana di kota tempat kami tinggal.

Untuk crita Ikebana mudah2an bisa ku-sharing di lain waktu (jari jemariku dah pegel nih, karena ngutak ngatik kompi sejak pagi...heheheh).. Silahkan menikmati foto-fotonya dulu ya. See you...bye..bye..

Oya, foto di kiri atas itu aku dan Akiyama sensei.
Foto yang lainnya, adalah karya-karyaku.

* Kutampilkan website teman segrup ku yaaa...biar tambah senang liat Ikebana:
http://www.sarisubeki.multiply.com

Yoroshiku ne (ting...ting...ting)







Antara aku, changum dan maruko


Hi temans.

Aku mau crita. Ada 2 wanita yang bisa merebut perhatian suamiku dari ku. Yakni, Changum (baca: Chang-gem) dan Maruko.

Changum itu sering muncul di hari sabtu jam 11 malam waktu jepang. Dia cantik, berambut panjang dan pinter masak. Sayangnya dengan kepintarannya itu dia sering jadi sasaran keegoisan, ketamakan, kedengkian beberapa wanita lain yang hidup bersamanya sebagai juru masak di sebuah istana. Sampai-sampai ibunya, gurunya--wanita-wanita penting dalam kehidupan Changum, dibunuh dengan berbagai cara oleh para wanita pendengki. Tapi Changum bukanlah gadis lemah, melainkan gadis lembut yang punya kekuatan akal dan pikiran. Saat ini, para wanita pendengki sudah mulai merasakan azab dari 'biji' kejelekan-kejelekan yang mereka sebar. Suamiku bisa ngiler-ngiler, terharu biru, melotot sepanjang waktu bila Changum berada di depan matanya. Walaupun ku ganggu dia dengan rayuan-rayuanku, toh akhirnya aku jadi pendamping setia suamiku yang asyiiikkk melototin Changum. Ugh!!!

Seorang lagi, Maruko--masih usia 8 tahun. Kelas 2 sd. Maruko ini nggak istimewa banget deh bagiku. Tapi bagi suamiku bisa jadi sangat istimewa. Sering dianggap troubel-maker di rumahnya. Tapi dicintai oleh kakeknya. Maruko ini punya banyak teman di sekolah. Aneh-aneh. Ada temannya yang bentuk kepalanya seperti bawang bombay, ada temannya yang anak orang kaya--jadi kalo bicara selalu bilang 'hi baby...hihihih', ada temannya yang selalu nyeletuk hal-hal misterius, macem-macem deh.

Kemarin, aku dan suamiku pergi jalan-jalan sore ke toko second-hand. Kami beli alat telepon rumah. Harganya, 2 ribu 6 ratus 2 puluh 5 yen (kaliin aja 70 rupiah ya). Berangkat jam 5 sore dan kembali ke rumah jam 18.30. Semenjak berangkat suamiku dah nggak tenang, dia bilang 'wah..ntar nggak bisa ketemu Maruko dong'.....Selesai belanja jam 6, aku masih ingin dating--makan es krim kek, ngecengin mall lain kek--tapi hati suamiku dah ke Maruko aja....

Bus yang kami tumpangi tiba di dekat rumah sekitar jam 18.20. Suamiku makin semangat melangkah, pengen ketemu Maruko. Aku becandain, 'ngider-ngider dulu yuukk'. Dia tidak tertarik dengan ajakanku (keluh*). Aku bilang, 'udah deh nggak akan ketemu...tinggal 10 menit lagi'...tapi tetap saja derap langkah suamiku terdengar makin cepat...

Di sepanjang jalan menuju rumah kami bergandengan tangan. Suami ku beryel-yel, 'Maruko..Maruko..Maruko'. Aku balikin kata-katanya...'Komaru..Komaru..Komaru---artinya nyusahin, nyusahin' (hihihihihi). Setibanya di rumah, suamiku bergegas menancapkan plug listirik, sibuk mengutak-ngatik nomor, sambil sesekali bilang 'kok nggak ada yaa???...rasanya di nomor ini deh...bla..bla..bla..'. Akhirya dengan kecewa, suamiku bilang 'yaaa..dah abis...sekarang dah ganti dengan Sazae san...'. Aku jadi kasian...tapi semangat suamiku nggak padam. Karena ada wanita baru bernama Sazae san yang nongol....aku yang jadi gubrak...!!!!!!

Nasib...ya nasib......kok kalah ama tokoh drama dan kartun??? (ck..ck..ck..ck..).
(Nih aku tampilin info tentang wanita-wanita idola suamiku...liat fotonya aja ya...soale dalam bahasa jepun...hihihihi)

* Changum*---http://www3.nhk.or.jp/kaigai/gtv/chikai/about/index.html
* Maruko*----http://www.nippon-animation.co.jp/chibimaruko.htm
* Sazae san*--http://en.wikipedia.org/wiki/Sazae-san