Kamu suka Jepang? Mau tahu tentang Jepang? Mau tinggal atau kerja di sana? Be my best friend ya!
Friday, September 15, 2006
Air mata Rasulullah Saw
Dear my bestfiend...
Mungkin udah pernah baca postinganku kali ini...
Tapi aku sengaja postingin, karena membuatku terharu...(daripada crita tentang diriku yah (:))
Silahkan dibaca..diresapi...
#Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yangberseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidakmengizinkannya masuk,"Maafkanlah, ayahku sedang demam",kata Fatimahyang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali iniaku melihatnya," tutur Fatimah lembut.
Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya ituhendak dikenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatansementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatulmaut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya.
Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya. Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap diatas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.
"Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?",tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. "Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu, "kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega,matanya asih penuh kecemasan. "Engkau tidak senang mendengar khabar ini?", tanya Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: "Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada didalamnya," kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuhRasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril,betapa sakit sakaratul maut ini." Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang disampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku." Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu,Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku" *peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu."
Diluar pintu tangis mulai terdengar bersahutan,sahabat saling perpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii,ummatii, ummatiii? " - "Umatku, umatku,umatku"Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu.
Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim'alaihi Betapacintanya Rasulullah kepada kita. #
#Semoga akupun kelak tergolong ke dalam ummat yang akan disambut oleh Allah swt dengan penuh kasih #
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment