Sunday, September 24, 2006

Oishii...........


Catatan hati di malam Ramadhan, untukmu yang tersayang.

"Oishii...." terucap dari bibirnya diiringi senyum puas.
"Hontou ni?" kubertanya balik takut-takut salah dengar.
"Oishii...." kata yang diulangnya tidak berubah.
Dan dilahapnya masakan buatanku penuh semangat.
Kuhadiahkan untuknya belaian kasih sebagai tanda syukur.

Itu kata-kata yang selalu membuatku 'layu' dan 'terharu biru'.
Aku menyukai kata itu, apalagi keluar dari bibir kekasih tercinta.
Dalam kamus penilaian masakan yang dirasakan oleh lidahnya, hanya ada 2 kata.
1. Enak
2. Oishii...artinya 'enak banget'.

Istri mana yang tidak bahagia 'pabila dipuji dengan tulus.
Tapi suamiku beda...dia tidak pernah mengatakan 'nggak enak'.
Tidak pernah dia membawa pulang 'bento bako' (bekel makanan) dengan sisa.
Tidak pernah dia keluhkan walau kadang aku yang tersadar kalo masakan-nya basi!!.
Tidak pernah meminta masakan khusus.
Selalu menghabiskan semua yang kubuat.
Dan selama ini hanya ada 2 penghargaan untukku . 'Enak dan Oishii'.

Kata 'enak dan oishii' bermakna sama.
Tapi bila kupandangi kerlip matanya yang berbinar, senyumnya yang tersungging...
Maka itu tandanya 'oishii'.

"Jazakumullah khoir ya kang...."
Itsumo arigatou......

1 comment:

Ophi Nurwicaksono said...

Nivauuuuu....baru satu taunan kan yah nikahnyaaa....mari kita liat setelah 5 tahun, kang dikicong ngomongnya apa huahahaha...

becanda lhowww

.....mau dongg dikasih yang oishi oishi