Hari ini sejak pagi aku dah 'ngisi' diriku dengan 'baterei' baru.Soalnya perlu 'energy' penuh untuk ngisi kegiatan ini itu.
Pagi-pagi setelah menyelesaikan sholat subuh, aku mengaji. Kebiasaan baru yang sudah kutanamkan sejak mulai hamil muda. Ditambah dengan malam hari sebelum tidur. Apabila di kedua waktu ini aku alfa mengaji, maka aku tetapkan dalam sehari harus ada mengaji.Tidak boleh tidak. Soalnya aku dah pasang target, sebelum 'jundi'-ku lahir dah harus khatam Al-Quran lagi. Ini bukan sok-sok:an, tapi aku memang lagi haus-hausnya belajar mengaji dengan tartil (cara baca yang benar).
Udah umur segini, aku baru tau bahwa selama ini banyak sekali waktu terbuang percuma dengan mengaji tanpa tau ilmu 'tartil yang benar'. Sekarang ini senang sekali mengetahui kalau bacaan diri sendiri itu salah, lalu punya ilmu untuk membetulkannya. Apalagi kalau ngedengar seseorang mengaji..terus bacaannya rasanya nggak bener, udah deh jadi gatel pengen ngebetulin.
Sejak jadi ibu RT, aku seperti diberi waktu dan kesempatan olehAllah swt untuk menggali ilmu baru. Yakni,mengaji. Ini bukan sekedar mengaji, tapi belajar hukum-hukumnya. Ada sahabat wanita di Sapporo,yang berjuang mencari guru ngaji dan bertemulah dengan 2 orang asli Arab Saudi yang mau mengajar aku, sahabatku itu dan beberapa muslimah lainnya yang menetap di sini.
Hampir 3 bulan kami belajar intensive dengan mereka. Walaupun dalam 'transfer' ilmu itu dilakukan dalam bahasa Inggris,tapi lucunya banyak sekali bahasa-bahasa Arab yang ternyata juga ada dalam bahasa Indonesia. Jadinya suka rame deh kalau nemu kata-kata yang sama. Ilmu lancar diserap, hubungan persahabatan pun merapat...
Ilmu yang mereka berikan 'cuma-cuma' itu sangatlah berharga bagiku. Ditambah lagi mereka kan asli Arab, pengguna bahasa Arab asli (hehehe,bolak balik...). Dalam Al-Quran surat 43 (Az Zukhruf) ayat 1-3, jelas ditulis bahwa Allah swt menurunkan Al-Quran dalam bahasa Arab supya kamu memahaminya. Maksudnya, kita disuruh belajar membaca dengan 'tartil'. Berikut memahami dan melaksanakan isinya.
Aku mengumpamakan diriku dah operasi mata ketika sekarang mengaji. Selama ini selalu buta....(tapi tidak bermaksud kepada saudara2 kita yang buta yaa...). Hanya seperti itulah aku merasa.
Ilmu yang sudah diturunkan oleh saudari-saudari seimanku tadi, harus sering dipraktekkan. Kalau merasa aneh ketika membaca maka kubuka buka 'ajaibku'. Buku catatan berisi hukum-hukum cara baca Al-Quran.
Daya penguasaanku dalam ilmu baru ini masih bisa dihitung sejengkal. Masih jauh dari sempurna dan perlu digali terus hingga sedalam bumi, seluas langit. Semangat ini harus tetap dinyalakan...biar tak lengkang oleh panas dan tak rusak oleh hujan (perumpamaan terakhir pasti ngaco..heheh). Hingga kelak cukup jadi 'pembelaku' dihadapan Allah swt.
Targetku dalam kehidupan ke depan adalah jadi guru ngaji. Mungkin bertahap dari lingkungan tempat tinggalku kelak.Tapi tidak mesti terbatas dari kalangan balita, aku targetkan usia muda dan tua. Aku ingin sisa usia ini mengabdikan ilmu baruku dan merujuk ke arah pemilik nyawa ini. Semoga........
Hari ini tulisanku nggak full banget rasanya. Agak capek, karena seharian ini aku mengajar Bahasa Jepang lewat internet. Udah ngantuk...tapi tanggung banget. Aku mengajar dari mulai jam 10 pagi sampai jam 13.30 siang. Diselingi makan siang, sholat tentunya. Mau tidur sesudah ba'da ashar,tapi waktu magrib sekarang cepat sekali tiba. Jam 4 lewat 4 menit sore hari,matahari sudah tenggelam..menyisakan malam. Nah daripada tidur, kupakai saja menulis blog ini. Sambil terus menerima silaturahmi di ruang chatting.
Selama mengajar lewat internet, aku duduk menghadap ke jendela ruang tengah apartemenku. Dari situ aku bisa melihat pemandangan salju yang melayang-layang jatuh ke permukaan bumi. Semua jadi serba putih, dalam sekejap.
Sebenarnya hari ini aku berniat olahraga--jalan santai--sambil ke kantor pos untuk bayar uang pemakaian gas, tapi ngeliat deru angin yang membuat salju jadi seperti 'angin ribut', ku urungkan niat. Mungkin tidak baik bagiku. Khawatir jadi kedinginan di luar rumah dan berpengaruh pada kondisi bayi dalam perutku. Jadinya, aku menatap saja deru angin yang berdansa dengan butiran-butiran salju.
Begitulah curhatku hari ini.........
No comments:
Post a Comment