Tuesday, November 06, 2007

Open House

Akhir-akhir ini aku nggak punya waktu buat nulis nih. Terlalu sibuk dengan urusan-urusan baru. Tapi aku mau coba nyicil cerita ...silahkan di simak (cieee...), tapi nggak maksa loh.

Open House.

Seperti sudah jadi tradisi di keluarga kecil kami, bahwa sejak melewati bulan Ramadhan bersama di Sapporo selalu bikin acara iftar dan open house. Hanya saja tahun ini kami nggak sempat menyelenggarakan iftar di rumah. Aku terlalu sibuk dengan urusan Alma, sementara my hubby semakin sibuk di kampusnya. Walaupun begitu, sempat juga ikut nyumbang makanan iftar di salah satu acara buka bersama warga Indonesia di sini.
Open House tahun ini semakin meriah saja. Apartemen kami semakin dekat dengan pusat kota. Juga dekat dengan mesjid baru di Sapporo yang baru-baru ini diresmikan. Sudah niatan bersama bahwa sepulangnya dari sholat ied, my hubby bertugas menggiring teman-teman ke apartemen kami.
Berhubung tugas masak memasak adalah jadi tanggung jawabku, maka dengan kondisi utama service Alma, urusan belanja bahan makanan diserahkan kepada akang. Sementara itu proses masak memasak sudah aku mulai sejak 3 hari sebelum hari H.

Menu open house kali ini terus terang membuatku bingung. Kenapa bingung?. Karena sebenarnya sejak akhir september lalu di Sapporo ini banyak sekali kegiatan masak memasak. Rasanya semua menu andalan Indonesia sudah kenyang kuicip dan kumasak. Mulai dari gulai kambing, gado-gado, ayam rica-rica, sate madura, rendang ayam, belum lagi berbagai macam dessert ala Indonesia. Masakan-masakan itu ditampilkan pada acara MALAM BUDAYA INDONESIA, yakni acara tahunan yang menampilkan tarian-lagu-masakan dari tanah air. Selain itu ada acara FAREWELL PARTY untuk teman-teman kami yang akan kembali ke tanah air. Pokoknya hampir berminggu-minggu lidahku digoyang dengan menu-menu istimewa masakan negara sendiri.
Setelah berbingung ria, aku memutuskan untuk masak rendang hati sapi (rasa Padang), lontong sayur, candil ubi, dan dessertnya adalah creap isi coktail buah dibalur wheap-cream.


3 hari kerja maraton, sampe Alma pun ikutan bersibuk ria dengan serakan bahan makanan di seputar dapur. Buah apel pun jadi sasaran gigitan Alma..hehehhee. Aku baru tidur jam 4 subuh hari H. Soalnya kerja sambil ngemong baby kan nggak bisa full-time. Sesekali harus diselingi oleh 'nenen time' lah, 'baca buku cerita'lah, belum lagi ganti popok, mandiin Alma, ngajak jalan-jalan, macem-macem deh.

Jam 4 subuh tidur, jam 6 subuh sudah harus bangun. Teler habiiiisss. Tapi untung ada my hubby, kalau nggak aku dah semangat deh. My hubby bertugas me-layout ruangan. Lengkap dengan setting piring2, gelas2 dll. Makasih banyak ya kang....



Jam 10 pagi teman2 berbondong-bondong memenuhi ruangan apartemen kami. Mungkin ada sekitar 30 orang yang datang berkunjung. Tidak hanya orang Indonesia muslim yang datang, ternyata juga ada muslim/mah Jepang & Birma. Sangking penuhnya sampe ada yang harus berdiri di dekat shower room, sementara di luar pintu berjejer rapi barisan sepatu para tamu kami. Seperti jualan sepatu aja deh. Ada teman-teman yang ngunyah makanan nyambi bantu potong lotong, ada juga yang sibuk nyuci2 piring, sementara aku terus pontang panting ngurus makanan. Tanpa mereka aku dah pasti nggak bisa ngehandle semuanya.
Alma udah nggak tau deh diurus siapa (heheheheh). Banyak teman yang sayang ke Alma, makanya dia nggak susah di atur. Apalagi banyak juga anak2 kecil yang diajak orangtuanya ke apartemen kami. Dengan kesibukan pagi itu, aku dan suami nggak sempat nyapa makan pagi. Bahkan akang pun harus pamit kepada para tamunya, karena harus ke kampus dulu. Ada rapat seminar dengan dosennnya. Sepulang dari kampus suamiku akhirnya bisa makan dengan tenang, itupun dengan lauk pauk yang nggak banyak tersisa.


Tapi seneng banget rasanya. Semua teman datang, ada yang bawa tambahan makanan, ada wajah-wajah baru yang baru tiba ke Sapporo, ada wajah-wajah lama yang kelaperan..hehehhe.
Malam harinya silaturahmi masih diteruskan ke sebuah restoran Indonesia. Di sana kami silaturahmi tidak hanya dengan sesama muslim tapi juga dengan non-muslim. Kebanyakan mereka adalah WNI yang menikah dengan orang Jepang.



Di acara itu tidak hanya melanjutkan tradisi lontong, tapi juga ada game. Yakni darts (panah kecil yang dilempar ke sebuah lempengan berangka). Yang menarik dari acara ini, tidak hanya orang dewasa yang ikut serta tapi juga anak-anak termasuk usia balita seperti Alma.

Tentunya dibantu para orang tua, ini untuk menumbuhkan kepercayaan diri pada para anak. Semua anak dapat ampaw lebaran dari sponspor kami, yakni Pak Sahat. WNI yang menikah dengan wanita Jepang, muslim.

Di lomba ini aku meraih juara 1 (kategori wanita). Padahal seumur-umur aku nggak pernah nyentuh permainan dart ini. Antara malu-malu memulai ampe malu-maluin karena menang terus di babak-babak penyisihan. Hadiahnya: 10 ribu yen!. Mudah-mudahan ini nggak terhitung judi ya. Besoknya aku nraktir my beloving hubby, juga beli hadiah makanan untuk Alma.


Lebaran tahun ini penuh kesan, semoga masih bertemu dengan Bulan Ramadhan tahun depan.


































No comments: