Tok..tok..tok...
Alma juga tau kalau disuruh tutup spidol abis dipakai. Kami cuma bilang: 'Alma tutup spidolnya mana?. Tutup spidol...'. Maka dia akan cari tutup spidol, lalu menutupnya sendiri. Kadang-kadang sifat ingin mencobanya keluar, maka dia akan meninggalkan coretan-coretan di beberapa buku tapi tidak banyak. Tak apalah, bakal jadi kenangan buat kita semua kelak.Alma juga mau dilarang. Misalnya: 'Alma nggak boleh menggambar di tembok ya. Harus dibuku yang ibu belikan'. Maka dia akan menggambar di kertas saja, tidak pernah ditembok. Tanpa diawasi pun dia selalu akan mencoret-coret di kertas bekas yang selalu kami sediakan. Alhamdulillah sampai sekarang belum ada karyanya di tembok rumah...soalnya deg-degan juga kalo ampe tembok kotor. Ini kan apartemen sewaan.........
Pha kabar nih para blogger?. Aku dah lama nggak upload, karena lagi sibuk ama urusan multiply. Rada berpindah ke lain blog nih. Tapi berhubung ada yang nanya: kok dah lama nggak cerita sih teh?...ya deh sekarang aku bagi-bagi cerita. Cerita tentang anakku aja yaa...malu nyeritain diri sendiri nih. Lewat cerita perkembangan anak, sapa tau bisa memberikan inspirasi atau malah ada yang mau berbagi cerita seputar hal yang sama. Di tungguuu...............
*****************************
Alma semakin besar dan sudah bisa berjalan. Walaupun belum lancar sekali, tapi setiap berjalan dia jarang jatuh. Kalaupun hampir jatuh Alma biasanya pintar mengatur keseimbangan badannya, sehingga tidak jatuh berdebam. Sekarang usia Alma sudah 1 tahun 4 bulan. Berat badannya baru 9.46 kg, tidak gemuk tapi sehat. Kata dokter Alma tipe anak yang ‘shoku ga hosoi’ (makan sedikit). Ini berkaitan dengan bentuk tubuh yang merupakan gen dari keluarganya. Alma kayaknya bakal ikut grup ‘tiang listrik’ seperti ayahnya, tinggi kurus..hehehe.
Kepintaran Alma sekarang bertambah. Dia semakin mengerti yang kami bicarakan. Misalnya, 'Alma, tolong buang pampers ke tong sampah ya'. Maka dia akan benar-benar mengambil pampers dan membuangnya sendiri ke tong sampah. Pernah suatu kali aku buang pampers nggak sampe ke tong sampah, Alma yang membenahi dan membawanya ke tong sampah. Di depan anak kita harus benar-benar menunjukkan sesuatu contoh yang baik. Pernah suatu kali aku melempar pampers di depan matanya. Maka ketika suatu kali aku meminta tolong ia membuang pampers seperti biasanya, ternyata yang dilakukannya adalah melemparkan pampers itu. Ups! pelajaran berharga buat diriku.
Alma juga tau kalau disuruh tutup spidol abis dipakai. Kami cuma bilang: 'Alma tutup spidolnya mana?. Tutup spidol...'. Maka dia akan cari tutup spidol, lalu menutupnya sendiri. Kadang-kadang sifat ingin mencobanya keluar, maka dia akan meninggalkan coretan-coretan di beberapa buku tapi tidak banyak. Tak apalah, bakal jadi kenangan buat kita semua kelak.Alma juga mau dilarang. Misalnya: 'Alma nggak boleh menggambar di tembok ya. Harus dibuku yang ibu belikan'. Maka dia akan menggambar di kertas saja, tidak pernah ditembok. Tanpa diawasi pun dia selalu akan mencoret-coret di kertas bekas yang selalu kami sediakan. Alhamdulillah sampai sekarang belum ada karyanya di tembok rumah...soalnya deg-degan juga kalo ampe tembok kotor. Ini kan apartemen sewaan.........
Alma juga semakin rajin belajar membaca buku. Dia paling senang kalau dibawa berkunjung ke perpus kota. Bahkan petugas di perpus senang kalau Alma berkunjung. Soalnya Alma suka ngintip-ngintip ke meja petugas perpus...senyum-senyum.Sehubungan dengan kegiatan membacakan crita untuk Alma yang sudah dimulai sejak usia 3 bulan, keliatan kami dah bisa panen nih. Akhir-akhir ini Alma sering mengeja sendiri. Sambil nunjuk-nunjuk bagian tulisan yang diminatinya dia barengi dengan mengeluarkan kata-kata. Seperti mengeja. Walaupun belum jelas yang dia sebutkan, tapi mendengarkannya saja sudah bikin geli. Melihatnya saja sudah bikin terharu.....
Alma juga tau sama calon adikknya. Kalau ditanya :'Alma, adek mana?'. Alma akan nunjuk ke perutku, kadang minta aku ngeliatin perut gendut ini. Dulu sih Alma selalu nunjuk lututku (maksudnya adiknya ada di lutut), ada-ada aja ya...
Masih banyak perkembangan Alma yang mengharukan. Misalnya, setiap kali akuselesai sholat dan akan mengaji maka dia akan ikut mendengarkan suaraku. Sebelumnya biasanya Alma minta dibacakan Asma'ul Husna. Kemudian huruf-huruf hijaiyah (alif, ba, ta dst). Baru setelah itu Alma mengijinkan aku membaca surat yang aku mau. Setiap ikut membaca Al Quran, Alma pasti ku pakaikan jilbab. Dia tau kalau sholat atau mengaji itu harus pake krudung, kadang dia yang nunjuk-nunjuk kepalanya minta dipakaikan kerudung.Membacakan Asma’ul Husna ini benar-benar dari keinginan Alma. Aku sendiri terus terang nggak pernah ngeliat (apalagi hafal) nama-nama Allah swt. Tapi Alma yang membukakan jalan sehingga sekarang bagiku turut membacakannya untuk Alma.
Alma paling suka dibacakan ayat-ayat pendek menjelang tidur oleh akang. Soalnya akang kan pergi pagi dan pulang sudah larut dan biasanya Alma dah bobo. Jadi urusan belajar Al Quran sama lebih banyak denganku, tapi kalau lagi susah tidur pasti dibacakan ayat pendeknya sama akang. Alma langsung tidur tuh…haha. Kalau sama ibunya, walaupun dibacakan ayat-ayat pendek tapi maunya maiiiin ajah. Malah lebih banyak aku yang ketiduran duluan.
Alma juga lebih senang makan dengan caranya sendiri. Setiap waktu makan datang, kami akan menggelarkan karper kecilnya. Karpet untuk piknik, jadi kalaupun kotor langsung bisa dibersihkan. Alma tau harus duduk di atas karpet itu. Dia akan menolak disuapi, lebih memilih makan sendiri. Baik itu makan nasi, makan sup, makan yogurt buah kesukaannya, atau apa saja. Dia akan ‘mengeram’ (tanda nggak suka) kalau Opi atau akang menyuapi. Minum pun sendiri. Gelasnya macem-macem, kadang pake gelas khusus anak kadang gelas besar biasa. Nggak selalu gelas plastik, tapi juga gelas kaca.
Alhamdulillah Alma bisa melakukannya sendiri. Jarang tumpah pula. Bahkan kalau sup, bubur yang berkuah akan diuyup (diseruput) ampe habis. Makannya pun baik. Kalau makan sendiri banyak habisnya, tapi kalau disuapin justru banyak mainnya. Pernah suatu kali aku bikin bubur kacang hijau pake labu siam/labu kuning. Alma pintar motong-motong ampe kecil labu kuningnya dengan sendok. Aku dan akang ampe kaget. Trus kalo lagi makan sendiri itu benar-benar duduk diam. Nggak kemana-mana. Dia akan mengingatkan kami untuk memasangkan celemek kalo lupa.
Catatan bagi kami berdua sebagai orang tua adalah, membiarkan Alma makan dengan gayanya sendiri sangat baik untuk menumbuhkan kepercayaan dirinya.
Untuk gosok gigi masih dibantu. Aku usahakan sehari minimal 2 kali. Atau kalau sempat setiap mandi, habis makan siang dan mau tidur malam. Terutama malam hari itu wajib. Tapi dia nggak pernah nolak kalau akan digosokkan. Gigi barunya muncul lagi 2, kiri kanan atas (gigi geraham). Totalnya sudah hampir 10.
Dia itu lebih banyak berbicara dalam bahasa Jepang.
Dia paling pinter bilang:Hai (iya); Iye (tidak)
Paling pintar nunduk-nunduk kayak orang Jepang kalo kami bilang:Arigatou gozaimas (terima kasih)Onegaishimas (tolong dong)Maka dia akan menjawab dengan kata ‘mas’ (akhirannya saja). Menunduk-nunduk seperti orang Jepang tidak pernah kami ajarkan, ini terjadi secara alami. Menurut pengamatanku, intonasi dalam bahasa Jepang sangat mempengaruhi Alma jadi nunduk-nunduk. Suatu penemuan yang patut diteliti lebih jauh lagi.
No comments:
Post a Comment